Di tengah popularitas kopi-kopi Indonesia seperti Gayo dan Toraja, ada satu permata dari Pulau Dewata yang semakin menarik perhatian para pencinta kopi dunia, yaitu Kopi Kintamani. Berasal dari kawasan pegunungan di timur laut Bali, kopi ini dikenal bukan hanya karena kualitasnya, tetapi juga karena karakter rasa yang sangat berbeda dibandingkan kopi Indonesia lainnya.
Kopi Kintamani tumbuh di dataran tinggi Kintamani, antara Gunung Batur dan Gunung Abang, pada ketinggian sekitar 1.200–1.500 meter di atas permukaan laut. Iklim sejuk dan tanah vulkanik yang subur menciptakan lingkungan ideal bagi budidaya kopi arabika berkualitas tinggi.
Yang membuatnya semakin unik adalah sistem pertanian subak abian, sistem pertanian tradisional Bali yang berakar dari filosofi Tri Hita Karana, yaitu harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Petani di Kintamani biasanya menanam kopi secara organik, berdampingan dengan tanaman jeruk dan rempah-rempah, tanpa pestisida kimia.
Berbeda dari kopi Sumatra atau Sulawesi yang memiliki karakter “earthy” dan berat, kopi Kintamani cenderung lebih ringan, cerah, dan menyegarkan, dengan aroma citrus atau lemon, rasa fruity (buah-buahan), tingkat keasaman yang terang namun seimbang, body yang ringan hingga medium. Karakteristik ini membuat kopi Kintamani sering digambarkan lebih mirip dengan kopi-kopi dari Ethiopia atau Kenya, sangat cocok untuk metode seduh manual seperti V60, chemex, atau cold brew sebagaimana dikutip Ubudian.id.
Kopi Kintamani adalah salah satu kopi Indonesia pertama yang memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis (IG), yang melindungi reputasi dan asal-usul produknya. Di pasar global, kopi ini mendapat tempat khusus sebagai kopi Indonesia dengan cita rasa yang “clean” dan modern, jauh dari stereotip kopi Nusantara yang pekat dan kuat.
Banyak roastery dan café specialty di Eropa, Jepang, dan Australia yang mulai menawarkan kopi Kintamani sebagai pilihan eksotis dari Asia Tenggara yang ringan dan kompleks. sebagaimana diulas The Roastery.
Kopi Kintamani bukan hanya tentang biji kopi ia adalah cerminan dari budaya, alam, dan spiritualitas Bali yang dituangkan dalam setiap cangkir. Dengan rasa citrus yang segar dan keasaman yang hidup, kopi ini mengajak penikmatnya untuk merasakan sesuatu yang berbeda, semacam “kopi dengan napas udara pegunungan dan sinar matahari pagi.”
Kesegaran Kopi Bercitarasa Citrus asal Dataran Tinggi Bali
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment